Jumat, 15 Agustus 2014



LAPORAN PERCOBAAN PENGUKURAN TUMBUHAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah fisika-biologi yang dibina oleh Dra. Sri Wahyuni.M.Kes.


Disusun oleh:
1.     Billy dwi wahyuni                          (201310070311082)
2.     Mohammad risky fansyah            (201310070311083)
3.     Mohammad farid muarrof           (201310070311084)
4.     Ajizatunnisa                                   (201310070311085)
5.     Hazar rif’ah arosiah                      (20131007031186)


Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
September 2013

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Secara umum pertumbuhan meliputi pertambahan jumlah (pembelahan sel) , pertambahan ukuran (pembentangan sel) dan diferensiasi, tapi bagi peminat argonomi pertumbuhan dapat berarti pertambahan berat kering. Berat kering merupakan tolok ukur yang penting karena mempunyai arti ekonomis. Berat basah biasanya tidak dijadikan tolok ukur kecuali untuk tanaman hortikultura, karena nilainya tidak tetap tergantung pada status air tanaman. Selain pertambahan berat kering, pertambahan tinggi, volume, dan luas daun dapat juga dijadikan tolok ukur pertumbuhan.
Untuk materi pratikum ini, akan membahas tentang pengukuran luas daun tanaman,dimana dalam kelompok kami luas daun tersebut dapat diamati dengan menggunakan metode kertas millimeter.
B.       Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui cara mengukur luas daun tanaman dengan menggunakan metode kertas milimeter.

C.      Manfaat
Agar Mahasiswa mampu memahami cara mengukur luas daun tanaman dengan menggunakan metode kertas milimeter.











BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.      Daun
Daun merupakan organ fotosintetik utama dalam tubuh tanaman, di mana terjadi proses perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dan mengakumulasikan dalam bentuk bahan kering. Pertumbuhan dan perkembangan daun menjadi perhatian utama. Berbagai ukuran dapat digunakan, seperti pengukuran luas daun dan berat daun pada waktu tertentu. Perubahan-perubahan selama pertumbuhan mencerminkan perubahan bagian yang aktif berfotosintetsis.
Beberapa metode pengukuran luas daun yang sering digunakan untuk mengukur luas daun suatu tanaman antara lain :
a)      Metode Kertas Milimeter : Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.
b)      Metode Gravimetri : Metode ini pada prinsipnya luas daun ditaksir melalui perbandingan berat (gravimetri). Ini dapat dilakukan pertama dengan menggambar daun yang akan ditaksir luasnya pada sehelai kertas, yang menghasilkan replika (tiruan) daun. Replika daun kemudian digunting dari kertas yang berat dan luasnya sudah diketahui. Luas daun kemudian ditaksir berdasarkan perbandingan berat replika daun dengan berat total kertas.
c)      Planimeter : Planimeter merupakan suatu alat yang sering digunakan untuk mengukur suatu luasan dengan bentuk yang tidak teratur dan berukuran besar seperti peta. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur luas daun apabila bentuk daun tidak terlalu rumit. Jika daun banyak dan berukuran kecil, metode ini kurang praktis karena membutuhkan banyak waktu. Suatu hal yang perlu diingat dalam penggunaan planimeter adalah bahwa pergeseran alat yang searah dengan jarum jam merupakan faktor yang menentukan tingkat ketelitian pengukuran. Ini sering menjadi masalah pada pengukuran daun secara langsung karena pinggiran daun yang tidak dapat dibuat rata dengan tempat pengukuran sekalipun permukaan tempat pengukuran telah dibuat rata dan halus.
d)     Metode Panjang Kali Lebar : Metode yang dipakai untuk daun yang bentuknya teratur, luas daun dapat ditaksir dengan mengukur panjang dan lebar daun.
e)      Metode Fotografi : Metode ini sangat jarang digunakan. Dengan metode ini, daun-daun tanaman ditempatkan pada suatu bidang datar yang berwarna terang (putih) dipotret bersama-sama dengan suatu penampang atau lempengan (segi empat) yang telah diketahui luasnya. Luas hasil foto daun dan lempengan acuan dapat kemudian diukur dengan salah satu metode yang sesuai sebagaimana diuraikan diatas seperti planimeter. Luas daun kemudian dapat ditaksir kemudian berdasarkan perbandingan luas hasil foto seluruh daun dengan luas lempengan acuan tersebut

















BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A.      Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Adapun waktu  dan  tempat pelaksanaan praktikum  ini  diadakan pada:
Hari/tanggal    : Minggu, 06 Oktober 2013
Waktu                          : Pukul 10.00
s.d 11.30 WIB
 Tempat           : Hotspot area
           Universitas Muhammadiyah Malang.
B.       Alat dan Bahan
Alat :
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1.      Alat tulis menulis
2.      Penggaris

Bahan :
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu :
1.      Daun tanaman singkong
2.      Kertas milimeter block

C.       Prosedur Pratikum
1.      Siapkan Menyiapkan daun tanaman yang akan diukur luas daunnya.
2.      Pisahkan Memisahkan daun dari akar dan batangnya.
3.      Daun dijiplak menjiplak daun pada kertas milimeter block.
4.      Menghitung banyak kotak.
            a. Jika kotak penuh atau lebih dari satu maka hitung satu.
            b. jika kotak kurang dari setengah maka tidak dihitung.






BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil
Dalam praktikum Pengukuran Luas Daun Metode Kertas Milimeter Block menggunakan daun, setelah melalui tahap pembuatan pola pada kertas milimeter block dan pengukuran diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut :

Luas Daun yang di Ukur Menggunakan Kertas mm (millimeter)

Anak ke-
Luas daun kangkung
P1 (cm)
Luas daun kangkung
P2 (cm)
Luas daun kangkung
P3 (cm)
1
22
27
19
2
22
28
17
3
22
29
18
4
21
25

17

5
23
25
18


Rata-rata luas daun kangkung dan standar deviasi
Anak ke-
Prata-rata (cm)
P2(cm)
SD  (cm)
1
22,67
513,93
4,04
2
22,33
498,63
5,50
3
23
529
5,56
4
21
441
4
5
22
484
3,61


*      Jadi luas daun kangkung yang diukur oleh anak ke-1 = 22,67 ± 4,04
*      Jadi luas daun kangkung yang diukur oleh anak ke-2 = 22,33 ± 5,50
*      Jadi luas daun kangkung yang diukur oleh anak ke-3 = 23 ± 5,56
*      Jadi luas daun kangkung yang diukur oleh anak ke-4 = 21 ± 4
*      Jadi luas daun kangkung yang diukur oleh anak ke-5 = 22 ± 3,61
*       
Rumus:
P rata-rata =
SD =
 


           


Keterangan: P rata-rata = rata-rata dari   ketiga data
SD = standar deviasi
P1 = data pertama
P2 = data kedua
P3 = data ketiga
∑ (Pi – P)2 = jumlah dari (Pn-P)2
n = banyak data

1.       
·         Prata-rata =  =  =  = 22,67
·     Prata-rata2 = 22,672 = 513,93
·     (P1 - P) = 22 – 22,67 = 0,67
·     (P2 - P) = 27 – 22,67 = 4,33
·     (P3 - P) = 19 – 22,67  = -3,67
·     (P1 - P)2 = o,672 = 0,45
·     (P2 - P)2 = 4,332 = 18,75
·     (P3 - P)2 = -3,672  = 13,47

·     SD =  =  =  = 4,04

2.
·         Prata-rata =  =  =  = 22,33
· Prata-rata2 = 22,332 = 498,63
·     (P1 - P) = 22 – 22,33 = 0,33
·     (P2 - P) = 28 – 22,33 = 5,67
·     (P3 - P) = 17 – 22,33 = -5,33
·     (P1 - P)2 = 0,332 = 0,11
·     (P2 - P)2 = 5,672 = 32,15
·     (P3 - P)2 = -5,332  = 28,41

·     SD =  =  =  = 5,50


3.
·         Prata-rata =  =  =  = 23
· Prata-rata2 = 232 = 529
·     (P1 - P) = 22 – 23 = -1
·     (P2 - P) = 29 – 23 = 6
·     (P3 - P) = 18 – 23 = -5
·     (P1 - P)2 = -12 = 1
·     (P2 - P)2 = 62 = 36
·     (P3 - P)2 = -52  = 25

·     SD =  =  =  = 5,56

4.
·         Prata-rata =  =  =  = 21
· Prata-rata2 = 212 = 441
·     (P1 - P) = 21 – 21 = 0
·     (P2 - P) = 25 – 21 = 4
·     (P3 - P) = 17 – 21 = -4
·     (P1 - P)2 = 02 = 0
·     (P2 - P)2 = 42 = 16
·     (P3 - P)2 = -42  = 16

·     SD =  =  =  = 4

5.
·         Prata-rata =  =  =  = 22
· Prata-rata2 = 222 = 484
·     (P1 - P) = 23 – 22 = 1
·     (P2 - P) = 25 – 22 = 3
·     (P3 - P) = 18 – 22 = -4
·     (P1 - P)2 = 12 = 1
·     (P2 - P)2 = 32 = 9
·     (P3 - P)2 = -42  = 16

·     SD =  =  =  = 3,61





B.  Pembahasan
Metode ini menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Pada dasarnya, daun digambar pada kertas milimeter yang dapat dengan mudah dikerjakan dengan meletakkan daun diatas kertas milimeter dan pola daun diikuti. Luas daun ditaksir berdasarkan jumlah kotak yang terdapat dalam pola daun. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.



















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
Pada pengukuran Luas Daun dengan menggunakan Metode kertas millimeter dapat disimpulkan:
             1.        Metode menggunakan kertas milimeter dan peralatan menggambar untuk mengukur luas daun. Metode ini dapat diterapkan cukup efektif pada daun dengan bentuk daun relatif sederhana dan teratur. Sekalipun metode ini cukup sederhana, waktu yang dibutuhkan untuk mengukur suatu luasan daun relatif lama, sehingga ini tidak cukup praktis diterapkan apabila jumlah sampel banyak.
B.       Saran
Saran yang dapat saya diajukan pada praktikum ini yaitu pada saat menggambar daun  yang akan ditaksir luasnya pada kertas milimeter block untuk menghasilkan replika (tiruan) daun, maka dalam tahap selanjutnya yaitu perhitungan luas pada kertas milimeter harus dilakukan dengan teliti agar mendapatkan hasil lebih akurat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar