ANALISIS
KRITIS ARTIKEL 1
Oleh
Ajizatunnisa (NIM. 201310070311085)
Tanggal 2 Desemeber
2013
1. Bibliografi
Tilaar. H.A.R 2012. Pendidikan Nasional
sebagai Sarana Strategis dalam Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneir Menghadapi
Tantangan Era Globalisasi. Jurnal pendidikan penabur, 18 2012: 90-99
2.
Tujuan Penulisnya
Penulis bertujuan untuk menguraikan
intrepreneur dan intrepreneurship untuk membawa manusia dan masyarakat
Indonesia agar lebih bahagia dan sejahtera dalam masa mendatang. Dengan watak Pancasila sehingga bisa menghadapi perubahan
global.
3.
Fakta-fak ta Unik
Beberapa fakta
unik yang muncul dari artikel ini adalah:
a)
Kesetaraan antar
Negara di dunia bisa dicapai oleh kesetaraan kemampuan manusia masing-masing
Negara. Kolaborasi hanya mungkin terjadi dalam kesetaraan. Kesetaraan dapat
diwujudkan apabila manusia dan masyarakat Indonesia mempunyai identitas sebagai
bangsa Indonesia atau yang berwatak Indonesia.
b)
Ujian Nasional yang
memberlakukan hal yang sama bukan saja mematikan berfikir kreatif dan kritis
peserta didik tetapi juga telah menginjak-nginjak hak asasi manusia. Lihat
kasus yang terjadi pada tahun lalu pada anak SD yang pintar dan mengajar
kawan-kawannya pada waktu melaksanakan UN telah divonois bersalah bahkan
bersama-sama dengan ibunya mereka dikucilkan dari masyarakat desanya.
c)
Evaluasi pendidikan
pada hakikatnya bukan urusan birokrasi tetapi merupakan tugas dan tanggung
jawab guru sepanjang tahun yang mengetahui perkembangan pribadi setiap peserta
didik.
d)
Kurikulum disekolah
tidak memperhatikan kekayaan alam dan budaya kita sendiri sehingga akibatnya
dimanfaatkan oleh bangsa lain.
e)
Indonesia hanya
mempunyai 0,8% manusia enterpreneir sedangkan bagi Negara maju
sekurang-kurangnya memiliki 2% penduduknya sebagai entrepreneur.
f)
Dalam berfikir kritis
metodologi yang digunakan adalah algoritme dengan menggunakan criteria-kriteria
sedangkan di dalam berfikir kreatif menggunakan metode heiristik dan
nilai-nilai.
g)
Entrepreneur mempunyai
unsure-unsur genetika, yang kedua ialah suatu ide perubahan domain sistem
symbol di dalam budaya.
h)
Kemajuan teknologi
yang dicapai oleh Korea Selatan menyebabkan para pendidik merasa khawatir bahwa
suatu ketika paserta didik akan merasa kejenuhan dan hal itu merupakan suatu
bahaya laten bagi kelanjutan.
i)
Pendidikan memegang
peranan strategis dalam mewujudkan budaya kreatif sebagaimana ditunjukan oleh
bapak pendidikan nasional
kita, Ki Hadjar Dewantara dan Mohamad Sjafei.
j)
Indonesia tidak dapat mengisolasikan
dirinya dari dunia yang bergerak dengan sangat cepat oleh karena kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi.
k)
Pendidikan
pada masa colonial pada hakikatnya merupakan suatu proses pembodohan dan pengekangan
terhadap kesadaran manusia untuk berfikir kritis.
l)
Peranan
pendidikan baik formal maupun informal merupakan bidang yang sangat strategis di dalam mengembangkan kebudayaan
kreatif.
4.
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat
dimunculkan.
a)
Bagaimana pengembangan
berfikir kreatif yang ada di Indonesia sat ini?
b)
Usaha apa yang telah
dikembangkan untuk meningkatkan tingkat kreatifitas pada peserta didik?
c)
Sudahkah Negara kita
bersaing dengan Negara lain untuk meningkatkan diri sendiri dalam hal
enterpreuner?
d)
Bagaiamana kita bisa
mengelola dan memanfaatkan sumber daya
yang ada di Indonesia ini seperti SDA dan SDM yang kaya dengan budaya ini?
e)
Bagaiaman dengan
pengembangan enterpreunership yang saat ini hanya dikembangkan di perguruan
tinggi saja? Bukankah pengembangan itu harus sejak dini?
f)
Apa yang perlu
diperbuat untuk mengembangkan enterpreunership dalam masyarakat?
g)
Bagiamana ciri-ciri
seorang enterpreuneur dan enterpreuneurship?
h)
Bagaiamana
mengembangkan berfikir kritis agar
tercapai budaya kreatif?
i)
Bagaiaman pola
penerapan jika interpreuneur diterapkan sejak dini?
j)
Bagaimana upaya bangsa
Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beranekaragam tingkat
kemajuan dalam hal interpreuneur?
5. Konsep atau Prinsip Biologi/pendidikan Biologi yang ada relevansinya dengan konsep
yang dipelajari:
a)
Pada
jurnal ini dijelaskan bahwa imajinasi kreatif perlu dikembangkan sejak dini,
hal ini ada relevannya dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 6, bab I tentang “ Hakikat Manusia dan Pengembangannya”.
b)
Pada
jurnal ini dijelaskan bahwa bagaimana Indonesia bisa menghadapi era globalisasi,
hal ini ada relevannya dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar
pendidikan karya Prof. Dr. Umar
Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 135, bab IV tentang “Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan”.
c)
Dalam
jurnal ini dibahas mengenai pelaksanaan Ujian Nasional yang merupakan suatu
yang perlu dan harus, tetapi tujuannya
bukan mengahkimi peserta didik tetapi membantu peserta didik dalam
proses pendidikan, hal ini sesuai dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah
pengantar pendidikan karya Prof.
Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 264, bab VIII tentang “Sistem Pendidikan Nasional ”.
d)
Dalam
jurnal dijelaskan bahwa manusia Indonesia yang berwatak tidak lain daripada
manusia yang berjiwa pancasila. Inilah tujuan pendidikan watak atau pendidikan
karakter yaitu upaya pengembangan pribadi Indonesia dalam mewijudkan
nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangasa dan
berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lain, hal ini sesuai dengan mata kuliah saya
yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 269, bab VIII tentang “Sistem Pendidikan Nasional ”.
e)
Dalam
juranal dijelaskan bahwa peranan
pendidikan baik formal maupun informal merupakan bidang yang sangat strategis
di dalam mengembangkan kebudayaan kreatif, hal ini sesuai dengan mata kuliah
saya yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 76, bab II tentang “Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan ”.
6. Refleksi
Analisis kritis artikel saya yang pertama yaitu “Pendidikan Nasional sebagai Sarana
Strategis dala pengembangan Kreativitas dan Entrepreneur Menghadapi Tantangan
Era Globalisasi” karya H. A. R Tilaar Juni, 2012 yang telah memberikan
pemahaman bahwa tujuan dari pendiidkna karakter yaitu upaya pengembangan
pribadi Indonesia dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangasa dan berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lain di
dunia. Dalam juranal ini dikatakan bagaiaman Indonesia bisa menghadapi
tantangan di era globalosasi dengan memperbanyak jumlah entrepreneur, yaiut
sekitar 7-10% dari jumlah penduduk Indonesia dalam 25 tahun yanga akan datang. Dengan
keinginan yang seperti itu maka tentulah ada tantangan yanag harus dihadapai
yaitu perubahan mindset dalam melihat
masalah pendidikan yang tidak terlepas dari kebudayaan Indonesia. Kita
memerlukan perubahan kurikulum yang mengembangkan skill dalam memperetimbangkan informasi dasar serta interferensi,
berfikir kreatif yang meminta skill
menghidupkan kemungkinan-kemungkinan, serta penjelasan pengertian yang
memerlukan skill menganalisis serta
argumentasi. Kurikulum macam ini akan menghasilkan peserta didik yang dapat
mengambil keputusan terbaik dan dapt mempertimbangkan berbagai opsi serta
pertimbangan ide-ide yang terbaik. Peranan pendidikan baik formal maupun
informal merupakan bidang yang sangat strategis di dalam mengembangkan
kebudayaan kreatif. Dengan demikian masalah entrepreneurship tidak serta merta
lahir di perguruan tinggi atau sesudah pendidikan tinggi tetapi perlu
dikembangkan sejka dini. Dengan caar demikian dapat melahirkan entrepreneurship
bagi pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Saat
mengerjakan analis kritis yang pertama ini saya mengerjakannya bersama teman
saya, yaitu Ifa. Dia sampai rela untuk menginap di kosan saya untuk mengerjakan
antis bersama-sama. Awalnya kami mengerjakannya saat sore hari, kami kira akan
selesai dalm waktu dua jam, karena saat saya Tanya pada teman saya berpa lama
dia mengerjakan antis, dia menjawab satu jam selesai. Namun kenyataanya?
Berjam-jam saya dihapan laptop namun tak kunjung usai antis saya. Pengerjaan
antis saya harus tertunda karena ada kuliah malam, hingga jam 8. Namun jam
segitu saya tidak lansung pulang ke kosan, melainkan harus pergi ke tempat
print-an untuk mencetak jurnal, kisi-kisi UAP biologi, mkalah pengantar
pendidikan, kurikulum 2013, UUD mengenai sistem pendidikan nasional. Jam 9 saya
bersama ifa melanjutkan perjalanan ke kosan saya, jam segitu kami mulai merasa
lelah namun kami tetap semangat karena antis kami kurang setengah. Hingga larut
malam kami mengerjakan, sekitar pukul setengah duabelas. Akhirnnya Ifa
memutuskan untuk tidur meski antis belum selesai, karena Ifa merencanakan akan
bangun jam 2 pagi untuk melanjutkan antis, nah saya pun ikutan tidur. Namun
sebulum tidur saya menghidupkan 6 alarm bertingkat yang dimulai pukul 2 pagi
hingga pukul 3, namun alhasil saat saya mendengar alarm tersebut langsung saya
matikan hp saya, karena pada saat itu saya merasa begitu ngantuk. Begitu pula
Ifa, dia malah tidak mendengar adanya bunyi alarm -_- alhasil kami bangun jam 5
kurang 10 dan kami tergopoh-gopoh menuju kamar mandi, Ifa yang sedang tidak
libur sholatnya jadi bingung karena bangun jam segitu. Akhirnya kami
melanjutkan mengerjakan antis jam 5 pagi hingga jam 6.15 karena jam 7 pagi kami
ada kuliah. Dan akhirnya alahamulillah antis saya yang pertama selesai juga. Dengan
semangat kami yang luar biasa dan dengan dorongan semangat dari pak Husamah
yang selalu berbicara tentang nilai yang akan diberikan mengenai pengerjaan
antis membuat saya untuk mengerjakan antis dengan sungguh-sungguh meskipun
untuk mengaitkan dengan buku pengantar sedikit kesulitan, takutnya da
kesalahan. Karena saat melihat comtoh dari yang pak Husamah berikan saya
sedikit kebingungan karena kaitan dengan pengatar pendidikan dijadikan dalam
satu paragraph. Namun antis yang saya buat tidak demikian, saya jadikan menjadi
point-point agar saya lebih mudah dalam mengerjakan. Setelah menyelesaikan
pengerjaan antis yang yang pertama ini saya merasa sedikit lega meskipun belum
plong karena masih ada satu antis berbahasa inggris yang harus saya kerjakan. Semangat!
J
KRITERIA PENILAIAN ANALITIS KRITIS
MATAKULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN
SEMESTER GASAL 2012-2013
No.
|
Elemen
|
Skor
Maks
|
Penilaian
|
||
Sendiri
|
Teman
|
dosen
|
|||
I. Identitas
Analisis Kritis
|
|
|
|
|
|
1
|
Judul Analisis Kritis (nomor berapa)
|
2
|
|
|
|
2
|
Nama penulis analisis
kritis
|
2
|
|
|
|
3
|
Tanggal pembuatan/pengumpulan
|
1
|
|
|
|
II. Isi Analisis Kritis
|
|
|
|
|
|
3
|
Bibliografi
(nama pengarang, tahun publikasi, judul artikel,
|
10
|
|
|
|
|
sumber
artikel, volume, nomor, halaman) ditulis dengan
|
|
|
|
|
|
Benar
|
|
|
|
|
4
|
Tujuan
penulis dalam menulis artikel
|
10
|
|
|
|
5
|
Fakta-fakta unik yang
berkaitan dengan bacaan
|
30
|
|
|
|
6
|
Pertanyaan-pertanyaan
penting yang dimunculkan dari
|
20
|
|
|
|
|
setiap
paragraf atau dari keseluruhan artikel yang dianalisis
|
|
|
|
|
7
|
Hasil eksplorasi berupa
konsep atau prinsip biologi/pendidikan biologi yang ada relevansinya dengan
|
15
|
|
|
|
|
konsep yang
dipelajari/dengan topik praktikumnya
|
|
|
|
|
8
|
Pernyataan mengenai
apa yang ingin dilakukan atau yang mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap hasil
analisis
|
10
|
|
|
|
|
J u m l a h S k o r M a k s i m a l
|
100
|
|
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar