Selasa, 04 November 2014

analisis kritis Pendidikan Nasional sebagai Sarana Strategis dalam Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneir Menghadapi Tantangan Era Globalisasi. Jurnal pendidikan penabur



ANALISIS KRITIS ARTIKEL 1
                                                              Oleh                                           
Ajizatunnisa (NIM. 201310070311085)
Tanggal 2 Desemeber 2013




1.    Bibliografi
Tilaar. H.A.R 2012. Pendidikan Nasional sebagai Sarana Strategis dalam Pengembangan Kreativitas dan Entrepreneir Menghadapi Tantangan Era Globalisasi. Jurnal pendidikan penabur, 18 2012: 90-99

2.      Tujuan Penulisnya
      Penulis bertujuan untuk menguraikan intrepreneur dan intrepreneurship untuk membawa manusia dan masyarakat Indonesia agar lebih bahagia dan sejahtera dalam masa mendatang. Dengan watak  Pancasila sehingga bisa menghadapi perubahan global.
3.      Fakta-fak ta Unik
Beberapa fakta unik yang muncul dari artikel ini adalah:
a)      Kesetaraan antar Negara di dunia bisa dicapai oleh kesetaraan kemampuan manusia masing-masing Negara. Kolaborasi hanya mungkin terjadi dalam kesetaraan. Kesetaraan dapat diwujudkan apabila manusia dan masyarakat Indonesia mempunyai identitas sebagai bangsa Indonesia atau yang berwatak Indonesia.
b)      Ujian Nasional yang memberlakukan hal yang sama bukan saja mematikan berfikir kreatif dan kritis peserta didik tetapi juga telah menginjak-nginjak hak asasi manusia. Lihat kasus yang terjadi pada tahun lalu pada anak SD yang pintar dan mengajar kawan-kawannya pada waktu melaksanakan UN telah divonois bersalah bahkan bersama-sama dengan ibunya mereka dikucilkan dari masyarakat desanya.
c)      Evaluasi pendidikan pada hakikatnya bukan urusan birokrasi tetapi merupakan tugas dan tanggung jawab guru sepanjang tahun yang mengetahui perkembangan pribadi setiap peserta didik.
d)     Kurikulum disekolah tidak memperhatikan kekayaan alam dan budaya kita sendiri sehingga akibatnya dimanfaatkan oleh bangsa lain.
e)      Indonesia hanya mempunyai 0,8% manusia enterpreneir sedangkan bagi Negara maju sekurang-kurangnya memiliki 2% penduduknya sebagai entrepreneur.
f)       Dalam berfikir kritis metodologi yang digunakan adalah algoritme dengan menggunakan criteria-kriteria sedangkan di dalam berfikir kreatif menggunakan metode heiristik dan nilai-nilai.
g)      Entrepreneur mempunyai unsure-unsur genetika, yang kedua ialah suatu ide perubahan domain sistem symbol di dalam budaya.
h)      Kemajuan teknologi yang dicapai oleh Korea Selatan menyebabkan para pendidik merasa khawatir bahwa suatu ketika paserta didik akan merasa kejenuhan dan hal itu merupakan suatu bahaya laten bagi kelanjutan.
i)        Pendidikan memegang peranan strategis dalam mewujudkan budaya kreatif sebagaimana ditunjukan oleh bapak pendidikan nasional kita, Ki Hadjar Dewantara dan Mohamad Sjafei.
j)        Indonesia tidak dapat mengisolasikan dirinya dari dunia yang bergerak dengan sangat cepat oleh karena kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
k)      Pendidikan pada masa colonial pada hakikatnya merupakan suatu proses pembodohan dan pengekangan terhadap kesadaran manusia untuk berfikir kritis.
l)        Peranan pendidikan baik formal maupun informal merupakan bidang yang sangat  strategis di dalam mengembangkan kebudayaan kreatif.

4.      Pertanyaan-pertanyaan yang dapat dimunculkan.
a)      Bagaimana pengembangan berfikir kreatif yang ada di Indonesia sat ini?
b)      Usaha apa yang telah dikembangkan untuk meningkatkan tingkat kreatifitas pada peserta didik?
c)      Sudahkah Negara kita bersaing dengan Negara lain untuk meningkatkan diri sendiri dalam hal enterpreuner?
d)     Bagaiamana kita bisa mengelola dan memanfaatkan  sumber daya yang ada di Indonesia ini seperti SDA dan SDM yang kaya dengan budaya ini?
e)      Bagaiaman dengan pengembangan enterpreunership yang saat ini hanya dikembangkan di perguruan tinggi saja? Bukankah pengembangan itu harus sejak dini?
f)       Apa yang perlu diperbuat untuk mengembangkan enterpreunership dalam masyarakat?
g)      Bagiamana ciri-ciri seorang enterpreuneur dan enterpreuneurship?
h)      Bagaiamana mengembangkan berfikir  kritis agar tercapai budaya kreatif?
i)        Bagaiaman pola penerapan jika interpreuneur diterapkan sejak dini?
j)        Bagaimana upaya bangsa Indonesia dalam pergaulan bangsa-bangsa yang beranekaragam tingkat kemajuan  dalam hal interpreuneur?

5.      Konsep atau Prinsip Biologi/pendidikan Biologi yang ada relevansinya dengan konsep yang dipelajari: 
a)      Pada jurnal ini dijelaskan bahwa imajinasi kreatif perlu dikembangkan sejak dini, hal ini ada relevannya dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar  pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 6, bab I tentang “ Hakikat Manusia dan Pengembangannya”.
b)      Pada jurnal ini dijelaskan bahwa bagaimana Indonesia bisa menghadapi era globalisasi, hal ini ada relevannya dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 135, bab IV tentang “Perkiraan dan Antisipasi Masyarakat Masa Depan”.
c)      Dalam jurnal ini dibahas mengenai pelaksanaan Ujian Nasional yang merupakan suatu yang perlu dan harus, tetapi tujuannya  bukan mengahkimi peserta didik tetapi membantu peserta didik dalam proses pendidikan, hal ini sesuai dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 264, bab VIII tentang “Sistem Pendidikan Nasional ”.
d)     Dalam jurnal dijelaskan bahwa manusia Indonesia yang berwatak tidak lain daripada manusia yang berjiwa pancasila. Inilah tujuan pendidikan watak atau pendidikan karakter yaitu upaya pengembangan pribadi Indonesia dalam mewijudkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangasa dan berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lain, hal ini sesuai dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 269, bab VIII tentang “Sistem Pendidikan Nasional ”.
e)      Dalam juranal dijelaskan bahwa  peranan pendidikan baik formal maupun informal merupakan bidang yang sangat strategis di dalam mengembangkan kebudayaan kreatif, hal ini sesuai dengan mata kuliah saya yaitu mata kuliah pengantar pendidikan karya Prof. Dr. Umar Tirtaraharjdja dan Drs. S. L. La Sulo. 2008 halaman 76, bab II tentang “Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan ”.
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                    
6.      Refleksi
Analisis kritis artikel saya yang pertama yaitu “Pendidikan Nasional sebagai Sarana Strategis dala pengembangan Kreativitas dan Entrepreneur Menghadapi Tantangan Era Globalisasi” karya H. A. R Tilaar Juni, 2012 yang telah memberikan pemahaman bahwa tujuan dari pendiidkna karakter yaitu upaya pengembangan pribadi Indonesia dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila di dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangasa dan berkolaborasi dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Dalam juranal ini dikatakan bagaiaman Indonesia bisa menghadapi tantangan di era globalosasi dengan memperbanyak jumlah entrepreneur, yaiut sekitar 7-10% dari jumlah penduduk Indonesia dalam 25 tahun yanga akan datang. Dengan keinginan yang seperti itu maka tentulah ada tantangan yanag harus dihadapai yaitu perubahan mindset dalam melihat masalah pendidikan yang tidak terlepas dari kebudayaan Indonesia. Kita memerlukan perubahan kurikulum yang mengembangkan skill dalam memperetimbangkan informasi dasar serta interferensi, berfikir kreatif yang meminta skill menghidupkan kemungkinan-kemungkinan, serta penjelasan pengertian yang memerlukan skill menganalisis serta argumentasi. Kurikulum macam ini akan menghasilkan peserta didik yang dapat mengambil keputusan terbaik dan dapt mempertimbangkan berbagai opsi serta pertimbangan ide-ide yang terbaik. Peranan pendidikan baik formal maupun informal merupakan bidang yang sangat strategis di dalam mengembangkan kebudayaan kreatif. Dengan demikian masalah entrepreneurship tidak serta merta lahir di perguruan tinggi atau sesudah pendidikan tinggi tetapi perlu dikembangkan sejka dini. Dengan caar demikian dapat melahirkan entrepreneurship bagi pembangunan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Saat mengerjakan analis kritis yang pertama ini saya mengerjakannya bersama teman saya, yaitu Ifa. Dia sampai rela untuk menginap di kosan saya untuk mengerjakan antis bersama-sama. Awalnya kami mengerjakannya saat sore hari, kami kira akan selesai dalm waktu dua jam, karena saat saya Tanya pada teman saya berpa lama dia mengerjakan antis, dia menjawab satu jam selesai. Namun kenyataanya? Berjam-jam saya dihapan laptop namun tak kunjung usai antis saya. Pengerjaan antis saya harus tertunda karena ada kuliah malam, hingga jam 8. Namun jam segitu saya tidak lansung pulang ke kosan, melainkan harus pergi ke tempat print-an untuk mencetak jurnal, kisi-kisi UAP biologi, mkalah pengantar pendidikan, kurikulum 2013, UUD mengenai sistem pendidikan nasional. Jam 9 saya bersama ifa melanjutkan perjalanan ke kosan saya, jam segitu kami mulai merasa lelah namun kami tetap semangat karena antis kami kurang setengah. Hingga larut malam kami mengerjakan, sekitar pukul setengah duabelas. Akhirnnya Ifa memutuskan untuk tidur meski antis belum selesai, karena Ifa merencanakan akan bangun jam 2 pagi untuk melanjutkan antis, nah saya pun ikutan tidur. Namun sebulum tidur saya menghidupkan 6 alarm bertingkat yang dimulai pukul 2 pagi hingga pukul 3, namun alhasil saat saya mendengar alarm tersebut langsung saya matikan hp saya, karena pada saat itu saya merasa begitu ngantuk. Begitu pula Ifa, dia malah tidak mendengar adanya bunyi alarm -_- alhasil kami bangun jam 5 kurang 10 dan kami tergopoh-gopoh menuju kamar mandi, Ifa yang sedang tidak libur sholatnya jadi bingung karena bangun jam segitu. Akhirnya kami melanjutkan mengerjakan antis jam 5 pagi hingga jam 6.15 karena jam 7 pagi kami ada kuliah. Dan akhirnya alahamulillah antis saya yang pertama selesai juga. Dengan semangat kami yang luar biasa dan dengan dorongan semangat dari pak Husamah yang selalu berbicara tentang nilai yang akan diberikan mengenai pengerjaan antis membuat saya untuk mengerjakan antis dengan sungguh-sungguh meskipun untuk mengaitkan dengan buku pengantar sedikit kesulitan, takutnya da kesalahan. Karena saat melihat comtoh dari yang pak Husamah berikan saya sedikit kebingungan karena kaitan dengan pengatar pendidikan dijadikan dalam satu paragraph. Namun antis yang saya buat tidak demikian, saya jadikan menjadi point-point agar saya lebih mudah dalam mengerjakan. Setelah menyelesaikan pengerjaan antis yang yang pertama ini saya merasa sedikit lega meskipun belum plong karena masih ada satu antis berbahasa inggris yang harus saya kerjakan. Semangat! J







































                   KRITERIA PENILAIAN ANALITIS KRITIS
             MATAKULIAH PENGANTAR PENDIDIKAN
             SEMESTER GASAL 2012-2013


No.

Elemen
Skor
Maks
Penilaian
Sendiri
Teman
dosen
I. Identitas Analisis Kritis




1
Judul Analisis Kritis (nomor berapa)
2



2
Nama penulis analisis kritis
2



3
Tanggal pembuatan/pengumpulan
1



II. Isi Analisis Kritis




3
Bibliografi (nama pengarang, tahun publikasi, judul artikel,
10




sumber artikel, volume, nomor, halaman) ditulis dengan





Benar




4
Tujuan penulis dalam menulis artikel
10



5
Fakta-fakta unik yang berkaitan dengan bacaan
30



6
Pertanyaan-pertanyaan penting yang dimunculkan dari
20




setiap paragraf atau dari keseluruhan artikel yang dianalisis




7
Hasil eksplorasi berupa konsep atau prinsip biologi/pendidikan biologi yang ada relevansinya dengan
15




konsep yang dipelajari/dengan topik praktikumnya




8
Pernyataan mengenai apa yang ingin dilakukan atau yang mempengaruhi sikap mahasiswa terhadap hasil analisis
10




J u m l a h   S k o r  M a k s i m a l
100



                                                             


Tidak ada komentar:

Posting Komentar